Laman

S E L A M A T D A T A N G

*******************************************************************************************************************
" disini tempatnya semua orang yang mau berbagi pengalaman "

*******************************************************************************************************************
AsetBCA.com

click here!

Pasang Banner Disini

Ketika Membunuh menjadi jalan fikiran

Kawan - kawan yang saya hormati..
Banyak sekali kita dengar dan saksikan, baik melalui media maupun mungkin di alami oleh kita atau orang - orang terdekat. Bahwa orang dengan sangat mudah melakukan pembunuhan atau usaha pembunuhan, ketika tertangkap berbagai dalih mereka ungkapkan.

Berikut ini salah satu contoh yang saya sumbernya dari Sumut Pos online :

Ibu Bantai 5 Anaknya

Si Bungsu Selamat di Ayunan

GUNUNGSITOLI-Sekejam-kejamnya srigala, tidak akan memakan anak sendiri. Tapi, ungkapan itu tidak berlaku bagi SN (30), seorang ibu rumah tangga di Gunung Sitoli, Nias. Ia membantai lima orang anak kandungnya menggunakan parang saat Hari Natal. Akibat pembantaian itu, tiga orang anaknya tewas di tempat dan dua lainnya masih kritis dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Gunungsitoli.

Peristiwa berdarah itu, terjadi di rumah keluarga itu di Dusun VI Desa Fatodano Kecamatan Ulugawo Kabupaten Nias, pada Sabtu dini hari sekira pukul 02.00 WIB.

Petugas kepolisian baru selesai mengevakuasi korban kemarin. Lokasi peristiwa itu, jauh dari Gunungsitoli dan harus ditempuh berjalan kaki.
Untuk menjelaskan kronologi kejadian itu, Kapolres Nias AKBP Wawan Munawar didampingi Kapolsek Idanogawo Iptu Arius Zega menggelar konferensi pers di Markas Polres Nias, Jalan Melati Gunungsitoli, Senin (28/12). Wawan menjelaskan, tiga korban yang tewas masing-masing Feridan Nduru (10), Fonaha Nduru (8), Ferius Nduru (3). Sedangkan dua lainnya yakni Kariman Nduru (7) dan Folo‘o Nduru (5) dirawat di RSU Gunungsitoli.

Pembantaian lima orang anak tersebut berawal Kamis (24/12). Ketika itu, Talizanolo Nduru (suami SN) memberitahukan rencana merantau keluar Pulau Nias serta membawa seluruh anak-anaknya. SN tidak berterima rencana suaminya. Besoknya tepatnya Hari Raya Natal, Jumat (25/12 ) seorang dari lima anak mengejek ibunya sebagai “orang gila”.

Tanpa rasa curiga, Talizanolo meninggalkan rumah dan pergi ke gereja untuk merayakan Natal. Dalam pemeriksaan di kepolisian, SN mengaku kepada penyidik pada hari Jumat sekira pukul 00.00 WIB, ia bangun dari tempat tidurnya. Lalu, mengambil parang. Sabtu dini hari, SN mulai membantai anak-anaknya yang tengah terlelap tidur. Anak-anak yang dilahirkannya itu mengalami luka bacok di leher, kepala, lengan, kaki, punggung dan sekujur tubuhnya. Tiga orang tewas seketika bersimbah darah.

Kapolsek Idanogawo Arius Zega kepada wartawan menambahkan, informasi pembantaian itu diterima Polsek Idanogawo pada Sabtu (26/12 ) pukul 18.00 WIB dari Kepala Dusun VI Desa Fatodano. Anggota Polsek Idanogawo langsung menuju lokasi kejadian dengan berjalan kaki selama enam jam. Polisi tiba di lokasi pukul 00.30 WIB, Minggu (27/12) dini hari.

Arius mengatakan, pihaknya mengamankan tersangka SN berikut dengan barang bukti berupa parang yang masih berdarah, baju korban yang sekarat dan baju tersangka. Korban tewas telah dimakamkan, sedangkan korban kritis langsung dilarikan ke rumah sakit.

Sedangkan SN ketika diwawancarai wartawan mengaku, sakit hati atas rencana suaminya yang akan membawa seluruh anaknya untuk merantau. “Sehingga saya bunuh mereka, dan saya tidak menyesal,” ujarnya. Hanya itu yang diungkapkan SN. Ketika ditanya lebih lanjut, SN hanya diam dan menunduk.

Kapolres Nias mengatakan, tersangka dijerat pasal 340 subsider pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan Berencana dan UU Perlindungan Anak serta UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT ) dengan ancaman hukuman mati.

Ketika Sumut Pos mendatangi RSU Gunungsitoli untuk melihat korban, bertemu dengan Talizanolo Nduru, suami SN. Ketika itu, Talizanolo tengah tidur di samping anaknya Folo‘o Nduru (5).

Saudaranya yang ikut menjaga korban, membangunkan Talizanolo Nduru. Dari penuturan Talizanolo, kejadian tersebut berawal saat dirinya berangkat dari rumah pada hari Jumat, (25/12) sekira pukul 10.00 WIB menuju Desa Bawaduho untuk mengikuti perayaan Natal. Desa itu berjarak tiga kilometer dari rumahnya. Sekembalinya dari Bawaduho, Sabtu (26/12) pukul 07.00 WIB, pintu rumahnya masih belum terbuka. Ia pun memanggil istrinya untuk membukakan pintu, tetapi tidak ada jawaban.

Talizanolo mencoba memanggil istrinya lewat belakang rumah yang belum dipasangi jendela. Memang, rumah berukuran 5×7 meter beratap rumbia tersebut masih belum siap karena keuangan keluarga sangat minim. Dari belakang rumah, dia melihat anak-anaknya bersimbah darah. Penasaran kondisi yang terjadi, ia kembali menuju pintu utama rumahnya. Tiba-tiba, SN membuka pintu rumah.

“Saya bertanya kepada istri saya, ada apa dengan anak-anak. Istri saya menjawab semalam (Jumat malam) rumah kemasukan rampok dan anak-anak kita dibunuh. Mendengar istri saya tersebut saya langsung curiga, jangan-jangan saya pula yang dicari rampok itu. Saya langsung ke rumah kepala dusun setempat,” katanya.

Kepala Dusun VI Desa Fatodano memberitahukan peristiwa itu kepada Kepala Desa. Bersama warga dan kepala desa, membuka rumah tempat kejadian. Sedangkan Kepala Dusun VI melapor ke Polsek Idanogawo.

“Tinggal anak saya yang paling bungsu yang belum dibantai oleh istri saya, namanya Kafina Nduru (satu setengah tahun). Saat saya pulang dia tidur di ayunan dan sekarang saya titip sama orangtua di kampung,” ujar petani karet itu sedih.

Kondisi korban sekarat bernama Folo‘o Nduru (5) terlihat terkulai lemas di atas tempat tidur RSU Gunungsitoli. Tampak perban menutupi kepalanya bagian belakang, telinga sebelah kiri, luka di bagian dagu, dada, lengan kiri dan kanan, serta tiga luka sayatan di bagian punggung.
Kondisi yang sama parahnya dialami oleh Kariman Nduru (7). Luka di leher sebelah kirinya cukup besar, luka di pelipis sebelah kanan, luka di tangan kiri, bahu kiri dan lengan kanan serta punggung. Sumut Pos yang mencoba bertanya kepada kedua korban, hanya melihat dengan tatapan kosong tanpa kata-kata.

Pada tahun 2007 lalu, kasus pembantaian sekeluarga juga menjadi berita menghebohkan dari Pulau Nias. Pembantaian satu keluarga dan seorang guru SD di Gunung Sitoli yang dilakukan oleh Fatizanolo La’ia (40) pada Selasa, 20 Maret 2007, sekitar pukul 12.00 WIB. Korban pembunuhan adalah Adilia Daeli alias Ina Nova (26) seorang ibu rumah tangga dan 3 orang anaknya masing Darmayanti Lase (7), Oktavianus Lase (8), dan Julvan Lase (4). Sementara Ayah tiga anak tersebut Yafati Lase alias Ama Nova (32) mengalami luka kritis dan 1 anaknya yang bungsu berusia sekitar 2 tahun selamat dari pembunuhan. Korban lainnya adalah seorang guru SD bernama Suriyati La’ia (34) tewas di hadapan murid-murid SD Sifalaete Gunung Sitoli.

Menurut pengakuan pelaku motif pembunuhan tersebut adalah dendam karena diisukan punya ilmu hitam. Pelaku yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang potong babi nekad membunuh karena tidak tahan mendengar gosip. Ditambah lagi tuduhan dari Adilia yang menuduh tersangka belum melunasi hutang sebesar Rp 1 juta. Padahal, Fatizanolo mengaku sudah membayar utang itu kepada suami Adilia. Jadi pelaku pembantaian ketika itu merasa dipermalukan.

Fatizanolo La’ia divonis mati di Pengadilan Negeri Gunungsitoli, pada 15 Januari 2008. Kini, terpidana mati itu menjalani penahanan di Rutan Kelas I Tanjunggusta, Medan. (mag-11)

Nah.. bagi kawan - kawan yang punya pengalaman melihat, mendengar ataupun merasakan langsung tindak kejahatan bahkan percobaan pembunuhan terhadap diri kawan - kawan sekalian, bisa di posting di sini, dalam upaya mencegah maupun menghindari sebab - sebab terjadinya hal - hal tersebut.


read more - Ketika Membunuh menjadi jalan fikiran

Ditemukan Cara Agar Uang Bekerja untuk Anda..!!!

DENGAN MENANAMKAN INVESTASI ANDA UNTUK MENDAPATKAN PULUHAN JUTA RUPIAH DENGAN MODAL INVESTASI SENILAI DENGAN 1 KALI UANG MAKAN SIANG ANDA Ini merupakan program yang sedang TERLARIS! segera anda bergabung, sebelum anda merugi dikarenakan bisnis lain bisa menarik jutaan rupiah uang anda, semakin cepat anda bergabung semakin besar keuntungan anda. Ketika semua itu Anda jalankan, maka saat itulah Uang akan Bekerja untuk Anda 24 Jam Nonstop. Kunjungi website

Mau Beramal dengan Hasil Usaha Sendiri,??

Di sini Jawabannya.. Usaha Halal, Hasil Halal, Dari Kita, Oleh Kita & Untuk Kita.. modal cuma Rp.12.000,- HASILNYA...!!! PULUHAN Sampai RATUSAN JUTA bro..!! Anda Tidak PERCAYA,?? WAJAR, Karena Anda BELUM Mencoba SILAHKAN Bergabung.. KESEMPATAN Masih ada.. Kunjungi Website

Bisnis Gratisan Untung Jutaan

BISNIS GRATIS TANPA MODAL YANG AKAN MENDATANGKAN PASIF INCOME HINGGA RATUSAN JUTA RUPIAH LANGSUNG KE REKENING ANDA TANPA HARUS MEMBAYAR APAPUN. Kunjungi Website

Daftar isi Blog